Jumat, 21 Desember 2012

Puisi Untuk Kampung Halaman

Resahnya Desaku

Joe_NcL

Terdiam aku berfikir.
Terpana dalam angan-angan yang membahana.
Menangis aku tak sedih.
Tertawa walau tak lucu.
Aku bingung untuk apa aku pergi.
Meninggalkan desa yang hijau.

Terngiang di telinga masih menyapa.
Ucapan selamat tinggal dari seorang sahabat.
Sahabatku pergi...
Tetanggaku pergi...
Pacarku pun pergi...
lalu untuk apa aku tetap disini?
Dan aku pun pergi.

Kini terdengar desaku menangis.
Bapakku sudah teramat tua untuk pergi ke kebun atau ke sawah.
Ibuku terlalu sibuk mengurus adik adikku yang masih kecil.
Desaku yang sudah renta makin terlihat tua.
Berdosa aku meninggalkan jejak kelabu untuk mereka.

Ternak di kandang kelaparan.
Padi di sawah menangis dan melayu.
Hutanku makin lebat dan hijau.
Aku senang dari kesengsaraan.

Untuk desa yang ku cintai.
Aku ingin kembali.
Tapi aku masih tak tau harus apa aku disana.
Aku disini senang dengan segala kegemerlapan.
Meninggalkan desa yang ketika malam semakin gelap.

Kawan kawan...Ayo kita kembali.
Membangun desa desa kita dapat lebih maju.
Ayo kita buat apa yang ada disini juga ada disana.
Semua ada di pundak kita, Kaum muda.