Biarkan
Aku Mengubah Dunia
Aku bukan sastrawan yang pandai mengukir kata-kata dalam puisi
bersajak indah.
Aku bukan sejarawan yang bisa merangkai kejadia tempo doeloe dalam
bahasa sekarang.
Aku bukan arsitek yang pintar membuat gambaran gedung gedung tinggi
berkelas.
Aku bukan guru yang mengajarkan nilai-nilai moral untuk murid muridku
tersayang.
Aku bukanlah figur seorang ayah yang memikirkan bagaimana anak-anakku
esok hari.
Aku bukan dokter yang dengan ketulusan hatinya membantu mereka yang
sakit.
Aku bahkan buka imam walau itu hanya untuk diriku sendiri.
Tapi...
Aku juga bukan politisi yang lincah berbicara di depan orang banyak.
Yang bahkan tak tau untuk siapa dan dengan siapa is berbicara.
Aku juga bukan polisi yang gemar menangkap penjahat.
Yang aku tak paham siapa yang jahat dan untuk apa ia berbuat jahat.
Yang aku tau...Aku ini adalah seorang manusia.
Ya...Manusia muda dengan segudang kekurangan.
Yang aku tau...Aku ini hidup.
Bernafas, walau pada udara yang diberi oleh tuhan sang pencipta.
Bergerak, walau pada ruangan yang sempit dan kotor.
Yang aku tau, aku masih membuka mata sebelum tidurku dan berharap
dapat membuka kedua kelopak ini lagi esok pagi.
Yang aku tau, aku hanyalah manusia kerdil yang dekil di hadapan dunia
yang berdiri tegak seperti pendekar menghunus pedang.
Aku masih ingin hidup kawan.
Karna aku masih ingin mengubah dunia untuk mau mengerti aku.
Karena, yang aku tau adalah jiwa mudaku yang tak mau mengalah untuk
prinsip-prinsip tua yang sudah usah.
Aku tak mau jadi penguasa yang harus dipatuhi.
Aku tak mau orang-orang tertunduk takut bila berjumpa denganku.
Yang aku mau mereka tau.
Aku hanyalah manusia muda, dengan segenap impian dan segunung
harapan.
Karena aku tak mau menggantungkan cita-citaku pada langit yang tak
lagi biru