Jumat, 11 Januari 2013

Menggapai Mentari Pagi

Menggapai Mentari Pagi
 Joe_Ncl

Terbuka mata ini dari tidur panjang semalaman.
Letih yang kurasa hilang tiada berlalu.
Mentariku tak terbit pagi ini.
Awan hitam menghalangi langkahku dalam derap yang semakin ragu.
Aku butuh cahaya terang pagi ini.
Aku membutuhkanmu mentari.

Aku tetap berdiri terpaku menatap langit yang tak juga membiru.
Keyakinan dalam hati ini menghilangkan semua ragu dalam haru.
Ku sibak satu per satu awan hitam di langit yang kelabu.
Hay...teriakku lantang pada mentari yang masih terlelap dalam sendu.

Mentariku mulai terjaga walau deraian air mata.
"Mengapa kau menangis" tanyaku. 
Mentariku tetap diam.
Hanya isakan kecil yang terdengar meluluhkan telinga.

Sungguh aku tak sanggup melihat keadaannya yang begitu.
Tidak pernah terasa bahwa aku mulai menitikkan air mata.
Begitu deras tanpa raungan seperti srigala yang tersesat.
"Mengapa kau ikut menangis" kata sang mentari.

Masih dalam deraian air mata yang mengalir indah.
Satu kata terucap tanpa makna yang mendalam.
"Aku takut kehilanganmu, Karena selamanya aku hanyalah insan tak berdaya yang berlindung dalam cahayamu".