PUTRI
Joe_NcL
Malam
ini, ketika embun mulai berjatuhan.
Suatu
perasaan yang sudah lama ku pendam tak dapat lagi ku simpan.
Meski
mengungkapkannya seperti membuka kotak pandora.
Tetapi
hal ini memang harus ku lakukan mengingat dia adalah kesempatan dan
harapan terakhir untukku.
Untuk
sebuah cinta dalam arti yang sesungguhnya.
Untuk
sebuah getaran hati yang tak pernah ku rasakan sebelumnya.
Mungkin
langit tak merestuiku.
Bulan
dan bintang enggan tampak malam ini.
Meski
cuaca cerah, hanyalah cerah.
Meski
hatiku senang gembira, tetapi ada ketakutan yang tak dapat
terungkapkan.
Oh
tuhan, apa yang harus ku lakukan.
Mungkin
kata hatiku saja tidak cukup untuk mencari arti dari kejadian malam
ini.
Semuanya
begitu singkat, Semuanya menjadi terlambat.
Andai
dapat ku putar purnama kemarin, semua mungkin tak akan seperti ini.
Seutas
harap dari hamba yang putus asa, agar mentari tak pernah bersinar
esok pagi.
Biarkan
malam ini menjadi malam terpanjang.
Aku
sadar aku terluka, mungkin dia pun terluka, dan semua akan terluka.
Aku
tak tau darimana semua ini bermula dan kapan semua rasa ini ada.
Aku
hanyalah manusia yang lemah, yang hanya bisa mengungkapkan semuanya
dalam sebuah kata-kata.
Tetapi
aku yakin kata-kata ini yang akan menjadi saksi.
Saksiku
kelak, ketika semua kebenaran memang benar, dan semua kesalahan
adalah salah.
Aku
mencintainya sungguh tak ada keraguan akan perasaanku.
Aku
memujinya setiap malam sungguh semua itu terjadi.
Aku
berharap ada keajaiban yang terjadi.
Hanya
sebuah keajaiban ketika engkau dulu mempertemukan aku dengannya.
Aku
tak ragu, Aku tidak bimbang, tetapi aku takut, benar-benar takut
kehilangannya.
Andai
saja aku bukanlah harapan terakhir keluarga itu, Andai saja dia bukan
harapan terakhir untukku merasakan cinta.
Andai
saja aku tidak mengandai-andai.
“terjadilah”
dan semua terjadi seperti kehendakmu, mungkin ini cobaan, mungkin ini
godaan.
Tapi
terimalah sujud ini, dan jadikanlah makmum terbaik untukku menurutmu,
karena engkau lebih mengetahui apa yang aku sendiri tak
mengetahuinya.
Setidaknya
berilah hambamu ini kesempatan untuk menjaga putri ini.
Seorang
putri terindah yang mengisi sebuah relung dari hatiku.
Ini
adalah ungkapan hati yang mungkin hanya dapat ku katakan dari kertas
yang tetap membisu.
Putri.....
Engkaulah
putri yang ku cari untuk duduk di sebuah singgasana bahagia yang
telah ku persiapkan.
Singgasana
itu sudah akan di duduki oleh seorang yang asing bagiku.
Meski
engkaupun masih begitu asing, tetapi hatiku merasakan kau sudah lama
duduk disana.
Engkau
sudah lama mengisi relung ini.
Engkau
mungkin masih baru bertemu dan mengenalku, begitu pula denganku.
Tetapi
ketahuilah, hati dan perasaanku berkata “Engkau sudah ada sejak
lama di hati ini”, meski aku tak tau kapan dan bagaimana.
*
kisah ini akan terus
berlanjut sampai pada sebuah keajaiban yang memang merupakan
keajaiban cinta dari tuhan untuk kita berdua
*